Selasa,
01 Januari 2019
~ Oleh Rusman Hendro Susanto ~ Dilihat 2240 Kali
Memasuki tahun ketiga pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dapat dilihat beberapa campak positif.
Di antaranya peningkatan kebekerjaan lulusan SMK, serta menurunnya persentase tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari lulusan SMK. Jumlah lulusan SMK yang bekerja mengalami tren kenaikan.
Pada bulan Februari tahun 2016 tercatat sebanyak 12,37 juta, kemudian meningkat menjadi 13,53 juta pada 2017, dan sebanyak 14,54 juta orang pada tahun 2018.
Revitalisasi SMK mendorong penyelarasan kurikulum yang berbasis kebutuhan (demand driven). Serta kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) semakin ditingkatkan.
Penyiapan guru-guru produktif juga terus dilakukan.
Penguatan kelembagaan SMK sebagai lembaga sertifikasi profesi pihak 1 (LSP-P1) juga terus didorong.
Sehingga tingkat kebekerjaan lulusan SMK meningkat, juga mampu bersaing di level internasional.
Materi Pengembangan muatan Revolusi Industri 4.0 menjadi muatan wajib bagi sekolah penerima bantuan #RevitalisasiSMK. Sembilan jenis muatan industri 4.0 tersebut di antaranya Augmented Reality/Virtual Reality (AR/VR), 3D Printing, Tourism Promotion, Game Development, Smart School, Internet of Things, E-Commerce, dan Kewirausahaan.
Kini, siswa SMK semakin percaya diri. Sebagai bagian dari angkatan kerja Indonesia yang terus berinovasi dan menghadirkan karya nyata. #SMKBisa #SMKHebat