Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) diperingati setiap tanggal 20 Mei, dan pada tahun 2021 jatuh pada hari Kamis. Penetapan tanggal ini didasarkan pada berdirinya organisasi Boedi Oetomo (B0) pada tanggal 20 Mei 1908.

Boedi Oetomo, yang bergerak di bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan tanpa melibatkan politik, dianggap sebagai pelopor perjuangan nasional. Organisasi ini mengawali perubahan perjuangan dari bersifat kedaerahan menjadi nasional dengan tujuan kemerdekaan Indonesia, melalui kekuatan pemikiran dan mendorong munculnya organisasi pergerakan lainnya.

Presiden Soekarno menetapkan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada tahun 1948, yang kemudian diperkuat dengan Keppres Nomor 1 Tahun 1985. Penetapan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memperkuat kepribadian bangsa, meningkatkan rasa harga diri dan kebanggaan nasional, serta mempertahankan persatuan dan kesatuan.

Meskipun awalnya didominasi oleh cendekiawan Jawa dan kuat dalam budaya Jawa, Budi Utomo berdiri dengan mengadopsi garis-garis modern dari Barat. Organisasi ini juga dipandang sebagai dampak positif dari politik etis dan dengan cepat mendapat pengakuan dari pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Tema Harkitnas 2021 adalah "Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!", yang mengingatkan akan pentingnya optimisme dalam menghadapi masa depan. Peringatan ini menjadi momentum untuk membangun kesadaran dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa, memelihara semangat gotong-royong, dan mempercepat pemulihan bangsa dari pandemi Covid-19 menuju Indonesia yang semakin maju dan digital. Harkitnas juga mengingatkan akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa tanpa memandang perbedaan.